Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Terbaru

Wakil Bupati Tinjau Langsung Lokasi Rawan Banjir Desa Hatebicara dan Longsor di Desa Balisoan

128
×

Wakil Bupati Tinjau Langsung Lokasi Rawan Banjir Desa Hatebicara dan Longsor di Desa Balisoan

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com| Jailolo: Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat, melalui Wakil Bupati Djufri Muhamad bersama jajarannya langsung meninjau Lokasi rawan banjir dan lokasi Daerah Rawan longsor di dua Desa.

Daerah rawan banjir di Desa Hate Bicara ini, sebelumnya Sabtu (22/05) kemarin dilakukan aksi palang jalan oleh pemuda Desa Hatebicara, dan Hari ini Minggu (23/05) wakil Bupati Halbar langsung meninjau lokasi tersebut.

Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad saat lakukan tinjauan di Lokasi Rawan Banjir yang ada di Desa Hate Bicara, Kecamatan Jailolo, Djufri sampaikan harus menormalisasi kembali Daerah Aliran Sungai (DAS) dan merubah kembali bangunan jembatan Desa Hatebicara itu.

” Sore ini saya meninjau Lokasi rawan banjir dan terdampak banjir kemarin di desa Hatebicara, jadi solusinya bahwa jembatan yang ada di depan SMP. N. 2 Jailolo (Hate Bicara) itu harus kembali dibongkar dan dibangun baru, ” jelasnya.

DAS Desa Hate Bicara, Jailolo.

” Karena ia melihat bahwa Aliran sungai pada jembatan tersebut karena pola aliran kurang baik, sehingga terjadi hujan langsung mengalir di permukaan tanah akhirnya terjadi banjir, maka harus normaliasi atau pembenahan kembali bangunannya,” tutur Dia.

“Untuk Sumber anggaran pembangunan tersebut, melalui pergeseran anggaran dinas PU dari sumber DAU tahun 2021, jadi dapat normalisasi brangka ( Daerah aliran air) sampai tembus di areal telaga Gam jaha,” sambung Djufri.

Longsor di DAS Desa Balisoan, Sahu

Terkait longsor yang terjadi di areal Sungai Desa Balisoan, Kecamatan Sahu, Djufri bilang ini harus ada perhatian serius, karena perlahan terjadinya longsor akan berdampak pada pemukiman warga sekitar.

“Untuk barangka (suangai) di desa balisoan utara yang longsor, akan bisa mengancam puluhan rumah penduduk disekitar itu, jadi harus mendapat perhatian serius agar secepatnya untuk pembuatan atau bangun talud ,” ujarnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *