Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPolitikTerbaru

Angka Kemiskinan Di Halbar Menurun dan IPM Naik, Ini Pandangan Akademisi Ke Pemerintahan ‘JUJUR’

221
×

Angka Kemiskinan Di Halbar Menurun dan IPM Naik, Ini Pandangan Akademisi Ke Pemerintahan ‘JUJUR’

Sebarkan artikel ini

Jailolo: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat grafik penduduk miskin di Halbar fluktuasi selama beberapa tahun terakhir,

Kepala BPS Halbar, Ir. Nurhidayat Maskat, M.Si, melalui rilisnya menyebutkan, BPS Halbar mencatat persentase penduduk miskin pada tahun 2022 sebesar 8,43 persen, menurun 0,52 persen dibandingkan tahun 2021.

Dalam rilis tersebut juga menyebutkan, Pada tahun 2018 persentase penduduk miskin di Bumi Sasadu ini berada di angka 8,74 persen, kemudian menurun di tahun 2019 sebesar 0,15 persen menjadi 8,59 persen. Namun, jumlah warga tak mampu ini kembali merangkak naik menjadi 8,82 persen di tahun 2020 kemudian naik kembali menjadi 8,95 persen di tahun 2021.

Nurhidayat Maskat mengatakan, hasil analisis kemiskinan di Halbar ini dilihat dalam tiga indikator yakni Persentase Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan ( P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).

Tiga indikator penting kemiskinan tersebut menurutnya, menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach), dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

“Tantangan kita saat ini bukan hanya untuk mengurangi kemiskinan tersebut, atau mencegah tidak terpenuhinya kebutuhan makanan, namun juga menurunkan kemiskinan multidimensional yang juga mempertimbangkan aspek kesehatan, pendidikan dan standar hidup,”kata Nurhidayat.

Nurhidayat menambahkan, untuk indikator Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), terjadi peningkatan dari 1,19 di tahun 2021 menjadi 1,34 pada tahun 2022. Semakin tinggi Indeks Kedalaman Kemiskinan, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, begitu pun sebaliknya.

“BPS juga mencatat angka Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di tahun 2022 sebesar 0,27 persen menurun 0,02 poin dibanding tahun 2021, Hal ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin mengalami penurunan,”ungkapnya.

Dikatakannya, penduduk di Halmahera Barat termasuk dalam rumah tangga miskin jika pengeluarannya berada di bawah Garis Kemiskinan (GK) yang tercatat sebesar Rp 379.108,- per kapita per bulan.

“Jadi Jika rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 6,26 orang anggota rumah tangga, maka rumah tangga miskin adalah rumah tangga dengan pengeluaran di bawah Rp 2.373.216,- per bulan, kalau garis kemiskinan halbar tahun 2022 tesebut meningkat sebesar 5,69 persen dibanding tahun 2021,”tukasnya

Nurhidayat mengungkapkan, pihaknya mencatat tren penurunan persentase angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir, di mana pada tahun tersebut, persentase kemiskinan di angka 8,77 persen, menurun menjadi 8,74 di tahun 2017 kemudian sempat naik menjadi 8,82 persen di tahun 2020 dan 8,95 di tahun 2021.

Sementara itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menurut Nurhidayat, selama lima tahun cukup fluktuatif, di tahun 2018, P1, tercatat 1,33 turun menjadi 0.87 di tahun 2019, lalu turun satu digit menjadi 0,86 di tahun 2020. Namun angka P1 kembali naik menjadi 1,19 di tahun 2021, kemudian naik lagi di tahun 2021 menjadi 1,34 persen.

Demikian juga dengan P2, selama lima tahun terakhir, tercatat memiliki tren yang fluktuatif. Pada tahun 2018 P2 berada di posisi 0,33 turun menjadi 0,13, di dua tahun berturut-turut namun di tahun 2021 indeks P2 naik menjadi 0,29 dan turun dua digit di tahun 2022 menjadi 0,27 persen.

“Jadi penurunan angka kemiskinan di Halbar pada tahun 2022 juga sejalan dengan peningkatan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2022, IPM Halbar tercatat di angka 66,2 meningkat 0,64 poin dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 65,56 dalam lima tahun terakhir, IPM Halbar tercatat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2020 yang mengalami penurunan sebesar 0,03 poin,”ungkap Nurhidayat

Nurhidayat dalam rilisnya juga menjelaskan, empat indikator penyusun IPM juga menunjukkan tren positif. Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) tercatat 66,64 pada tahun 2022 meningkat sebesar 0,3 dari tahun sebelumnya, selanjutnya, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 8,57 tahun, meningkat 8,37 dari sebelumnya.

“Untuk Pengeluaran per Kapita sebesar Rp 7.636.000 per kapita per tahun, meningkat Rp 169.000 dibanding sebelumnya,”tandas Nurhidayat

Melihat indikasi terjadi fluktuasi angka kemiskinan di Halbar, Ketua Sekolah Tinggi Pertani dan Kewirausahaan (STPK) Banau Halmahera Barat, Dr. Ir. Abdurahman Hoda, M.Si mengatakan, Pemda Halbar telah menunjukkan kinerja yang maksimal.

Menurut Abdurahman angka ini tentu belum terlalu signifikan, namun Pemda Halbar dibawah kepemimpinan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad perlu mendapat apresiasi karena telah menekan angka kemiskinan diatas rata-rata Provinsi.

“Harus diberikan apresiasi, karena penurunan angka kemiskinan di Halbar jika dibandingkan dengan penurunan angka kemiskinan di provinsi yang hanya 0,15 persen, telah menunjukkan bahwa Halbar telah menekan angka kemiskinan diatas rata-rata Provinsi,”kata Abdurahman

Dengan adanya hal tersebut, Orang nomor satu dilingkup STPK Banau ini mengajak kepada semua komponen masyarakat untuk mendukung upaya pemda halbar dalam menjalankan program-program pembangunan yang pro terhadap rakyat.

“Harus mendukung upaya pemerintah, program-program pembangunan yang pro rakyat harus terus digalakan contoh seperti program pembangunan rumah tak layak huni, bantuan usaha mikro, ini patut kita mendukung demi Halbar kedepan,”ujarnya

Abdurrahman manambahkan, pemda halbar juga harus terus membangun sarana prasarana yg mendukung munculnya ekonomi kreatif dari masyarakat, Wabil khusus investasi di bidang pendidikan.

“Bagi saya tak kalah pentingnya adalah investasi di bidang pendidikan untuk sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Halmahera Barat,”tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *