Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPariwaraTerbaru

Warga Jalan Baru, Halbar Merawat Tradisi di Malam Ele-ela

129
×

Warga Jalan Baru, Halbar Merawat Tradisi di Malam Ele-ela

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com|Jailolo: Warga Desa Jalan Baru, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, Kembali meriahkan malam Lailatul Qadar dengan pawai obor yang suda dijadikan sebagai tradisi, setelah sebelumnya dilakukan tahun 2020.

Kegiatan yang menjunjung tingggi nilai-nilai keagamaan, adat, budaya serta tradisi itu dilepas langsung oleh Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, beelokasi di areal keraton jailolo, Minggu (09/05) malam, dan dikonsepkan oleh Ikatan Pemuda dan Pemudi Desa Jalan Baru (IPJ) yang baru dirintis atau bentuk terhitung kurang lebih satu pekan kemarin.

Dalam pidato Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad yang bertempat dalam lingkungkan Keraton Jailolo menyampaikan, 27 Ramadhan tahun hijria atau awal datangnya kenabian Rasulullah Shallallahu alahi wasallam. Oleh karena itu sampai kapan pun hajat seperti ini akan dilakukan.

Wabup Halbar juga menyentil dan mengkisahkan, Kesultanan Jailolo ada tradisi seperti di Kesultanan Ternate, Jou uci sabea (Sultan turun sholat) pada malam laillatul qadar.

” Dulu-dulu pasti bagitu disini. Torang (kami) punya Kesultanan ini, dia menghilang berikisaran tahun 1521 sampai tahun 2021 terhitung 600 tahun pas. Jadi torang (kami) memperingati ini bagian dari tidak munafikan para leluhur yang meninggalkan atau membawa agama kesini,” kata Djufri Muhammad.

Warga Jalan Baru, Dalam Pawe Obor (ela-ela)

Menurut orang nomor dua di Pemkab Halbar ini, sangat merespon sekali dengan hajan pawai ela-ela. karena sedang ada Covid-19 sehingga dirinya sengaja tidak membawa mobil dinasnya. Dan hadiri kegiatan dengan membawa mobil sendiri.

” Kedepan jika Covid-19 berakhir maka saya minta kepada Pemuda Jalan Baru untuk menjadi pelopor dalam pawai akbar. Agar menjadi titik sejarah lebih meriah lagi kedepan, “ungkpanya.

Disisi lain Pjs. Ketua IKP-J desa Jalan Baru, Julkivli Harun mengungkapkan, tujuan dari pelaksanaan pawai obor adalah karena kecintaan kita terhadap tradisi yang sudah di terapkan oleh orang tua kita terdahulu.

” Pentingnya untuk mengingatkan desa Jalan baru merupakan desa yang menjujung tinggi Keagamaan, Tradisi dan Budaya,” kata Julkivli.

Julkivli yang akrab disapa Kivli mengaku, tujuannya tidak lain iyalah menyambut malam Lailatul Qadar atau tahun baru islam (Malam 1000 Bulan). Kata Dia, adanya pawai obor ini, terjalin kebersamaan sehingga diharapkan kegiatan pawai obor ini juga menjadi agenda rutin di dalam setiap masuknya tahun baru Islam ataupun hari besar lainnya.

Dalam amatan, selain pawai obor ada pun telah ditampilkan yakni tarian Soya-soya, membunyikan dolo-dolo atau dikenal dengan sebutan lain bunyi kentongan bambu, di ikuti dengan nada nyanyian lagu khas yang klasik “ela-ela pake jam-jam to, suba jo” dari anak-anak yang berasal dari desa Jalan Baru.

Dalam pawai obor tersebut masyarakat juga ikut meramaikan dengan menyaksikan jalanya pawai obor yang berakhir di lapangan Festival Teluk Jailolo (FTJ). Dan ikut melibatkan meramaikan pawai obor “ela-ala” juga oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejateraan Keluarga (PPK).

Untuk diketahui pawai obor yang berlangsung sejak pukul 9.00 WIT dan berakhir pada pukul 23.15 WIT dikawal ketat pihak kepolisan setempat, dan tetap mematuhi protokol covid-19, hingga berjalan dengan aman dan tertib tak hanya itu ada pun satu mobil Pemadam Kebakaran yang ikut disiagakan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *