Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratTerbaru

Pasar “Dadakan” Mengotori Wajah Kota, Ini Tanggapan Disprindag Halsel

92
×

Pasar “Dadakan” Mengotori Wajah Kota, Ini Tanggapan Disprindag Halsel

Sebarkan artikel ini

Halsel, Relasipublik.com – Bangunan pasar Dadakan berdidri dan berada di emperan jalan Mandaong, Halmahera Selatan, dinilai dapat merusak/ mengotori wajah kota Halsel.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyediakan pasar Modern Saruma Central Bussiness Distrck (SCBD) di Desa Tuokona, Kecamatan Bacan Selatan, Halmahera Selatan. Namun para pedagang lebih memilih berjualan di bahu jalan berada di desa Mandaong.

Sementara itu, kawasan Bisnis yang terdiri dari 8 bangunaan diantranya, satu bangunan Mini Mall, tiga bangunan pasar Basah, dua bangunan sayur- sayuran, satu bangunan pasar ikan, dan satu bangunan Daging, saat ini Sunyi para pedagang, hingga keaktifan pasar Moderen SCBD seharusnya menjadi kawasan Bisnis Halsel saat ini terlihat sunyi.

Hal itu, saat media Relasipublik.com melakukan pemantauan dan langsung wawancara sala satu pedagang di lokasi kawasan pasar Mandaong tersebut, pedagang menilai terlalu jauh untuk berjualan.

“Para pedagang beralasan bahwa berjualan di Bahu jalan lebih menguntungkan, karena selain ramai dikunjung pembeli, akses ke pasar Mandaong juga lebih dekat. Karena berjualan di pasar Tuokona yang di sediakan pemda halsel terlalu jauh sehingga terbebani biaya Tranportasi dan juga sunyi pembeli,”tutur sala satu Pedagang.

Sementara itu, Kadis Desprindag Halsel, Muhammad M. Nur saat ditemui Relasipublik.com, Senin (02/11) Dirinya menyampaiakan bahwa Pemda Halsel kewalahan menertibkan para pedagang di pasar dadakan di Bahu jalan Desa Mandaong.

Pasalnya, Keberadaan para pedagang yang meluap hingga tertampak dapat mengotori pemandangan wajah Kota Bacan itu, sebelumnya sudah di tertibkan oleh Pemerintah Kabupaten lewat Petugas Pol PP, namun petugas selalu dilawan.

“Petugas selalu saja mendapat hambatan dikarenakan para pedagang yang selalu bersekukuh keras dan tetap berjualan di emperan jalan Mandong. Sampai- sampai petugas dilempari saat melakukan relokasi para pedagang,”ucap M Nur, dengan Nada Sesal.

Atas kendala itu, Muhammad Nur mengharapkan ke semua unsur terkait, untuk dapat bekerja sama melakukan penertiban agar memulikan kembali wajah kota Bacan.(Aphik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *