Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPariwisataTerbaru

Warga Padati Penutupan Festival Teluk Jailolo

1327
×

Warga Padati Penutupan Festival Teluk Jailolo

Sebarkan artikel ini

Jailolo: Festival Teluk Jailolo (FTJ) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar)  yang dilaksanakan sejak Rabu ,(07/06) berakhir sukses dan ditutupi dengan rangkaian yang ditunggu masyarakat yakni Sasadu On The Sea dan Performance Artis Fresly Nikijuluw dan Wiss Baker, Sabtu (10/06) malam.

Berdasarkan pantauan media ini, jelang waktu penutupan malam itu, pengunjung memadati lokasi lapangan FTJ guna menyaksikan acara hiburan pada malam penutup seperti Tarian Sasadu On The Sea dan Performance dua penyanyi Maluku, Ambon.

Acara penutupan FTJ itu, dipimpin Bupati James Uang didampingi Wakil Bupati Djufri Muhamad, dan dihadiri TP PKK Halbar,  Forkopimda serta jajaran OPD Pemkab Halbar. Dan dalam penutupan oleh Bupati James, disimbolkan dengan penembakan kembang api.

Sambutan Bupati James Uang Pada Penutupan FTJ ke 14.

Bupati James Uang sebelum menutup, lewat sambutan, sampaikan pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai bangsa dan potensi keindahan serta kekayaan alam yang dimiliki.

James bilang, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) tidak selalu dapat diartikan sebagai eksploitasi, namun lebih diartikan sebagai tindakan mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, di mana potensi tersebut dirangkai menjadi satu daya tarik wisata.

” Karena pengelolaan dan pemanfaatan SDA di bidang Pariwisata yang dimiliki daerah sebaiknya dikelola langsung oleh masyarakat,” ucap Bupati James.

Orang nomor satu di Pemkab Halbar ini juga menjelaskan sistem Kepariwisataan Nasional harus dilandasi oleh konsep kehidupan bangsa indonesia yang berkesinambungan, yang dimana, mengatur soal hubungan manusia dengan masyarakat, dan manusia dengan lingkungan alam.

” Dalam hubungan, baik berupa SDA maupun kondisi geografis dengan menggunakan pendekatan ketahanan nasional. Dan hubungan secara vertikal manusia dengan tuhan yang maha esa menempatkan nilai-nilai agama sebagai nilai tertinggi dalam pembangunan kepariwisataan nasional,” jelas Bupati Halbar.

Karena kata Bupati, segala usaha dan kegiatan pembangunan kepariwisataan digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etika kepariwisataan nasional.

Maka, sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial dan strategis untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

” Program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah perlu kita kembangkan dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi daerah dan masyarakat,” tuturnya.

Politisi Partai Demokrat ini sampaikan, jika industri pariwisata yang berkembang dengan baik akan membuka kesempatan terciptanya peluang usaha, kesempatan berwiraswasta, serta terbukanya lapangan kerja yang cukup luas bagi penduduk setempat, bahkan masyarakat dari luar daerah.

” Secara langsung dengan dibangunnya sarana dan prasarana kepariwisataan di daerah tujuan wisata tersebut maka akan banyak tenaga kerja yang diperlukan oleh proyek-proyek. Seperti pembuatan jalan-jalan ke obyek-obyek pariwisata, jembatan, usaha kelistrikan, penyediaan sarana air bersih, pembangunan lokasi rekreasi, angkutan wisata, terminal, lapangan udara, perhotelan, restoran, biro perjalanan, pusat perbelanjaan, sanggar-sanggar kesenian, dan tempat-tempat hiburan lainnya,” katanya.

Sehingga lanjut dia, keberagaman objek pariwisata yang dimiliki Halbar bisa dijadikan sebagai salah satu pendorong perekonomian daerah dan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran, sehingga sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan sektor pariwisata tersebut.

” Menurut UU No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan tertera pada pasal 3 yang menyebutkan kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” jelas James.

James sampaikan pentingnya  budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang menjadi titik sentral, subjek pembangunan dan kekuatan dasar pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Halbar.

Maka kata Bupati, dibutuhkan kesadaran peran dan keterlibatan masyarakat secara langsung menjadi hal yang utama dalam wujud partisipasi masyarakat secara nyata.

” Pada intinya, untuk menggerakkan roda pembangunan pariwisata di halbar tentunya dilakukan oleh pelaku utama, yaitu dunia usaha pariwisata, masyarakat, dan pemerintah. Yang dimana peran pemerintah hanyalah sebagai fasilitator atau sebagai pemacu, sedangkan swasta dan masyarakat merupakan pelaku-pelaku langsung dalam kegiatan pariwisata,” ujar James melalui sambutanya.

Sebelum mengakhiri sambutan, Bupati James menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang besar terhadap Pemprov Malut, maupun Pemkot Ternate dan Tidore,serta seluruh sponsor yang telah mendukung kegiatan FTJ ke 14 tahun 2023 yang berakhir dengan sukses. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *