Relasipublik.com|Jailolo: Petugas Kebesihan di Dinas Perkim dan LH Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) lakukan aksi mogok kerja terkait gaji belum terbayar.
Keluhan ini di curahkan langsung dari Petugas Kebersihan Pengangkut Sampah, Pemangkas Rumput, Pemangkas Pohon dan Tukang Sapu yang dibawa naungan Dinas Perkim dan LH Pemda Halbar.
Dalam amatan media ini, Kamis (11/11), puluhan honorer berdatangan di Kantor Dinas Perkim dan LH Halbar, dengan membawa satu unit mobil “Truk” dan Kaisar yang berisi sampah, reaksi ini karena selama dua bulan gaji mereka belum dibayarka oleh Pemda setempat, melalui Dinas Perkim dan LH.
” Jadi suda ada pertemuan kemarin dan itu disepakati akan dibayar oleh dinas. Namun saat ini bayaran itu tra sesuai dengan Gaji selama dua bulan. Dan mereka dari dinas tadi sampaikan hanya kasi panjar ke kami. Dan nilai Panjarpun tara sebanding besaran dari gaji dalam sebulan, bervariasi. Tapi kami menolak,” ujar sala satu petugas kebersihan, yang enggan menyebut namanya.
” Kasian kami ini punya kebutuhan banyak, dari anak kami sekolah, dan kebutuhan hidup lainnya. Kalau tra Kasi gaji torang mau buat apa lagi. Baru Panjar diberikan dinas irtu ada Rp. 500.000 dan 1 juta,” kata Ibu rumah tangga kepada wartawan dengan nada sedih.
Sebagai ibu rumah tangga yang bekerja sebagai tukang sapu ini melanjutkan, kedatangan mereka (petugas kebersihan) di lingkup Dinas terkait, menuntut pembayaran gaji selama dua bulan. Hal ini kata mereka, jika tidak diindahkan, maka Komitmen petugas tersebut akan mogok kerja sampai gaji itu dapat terealisasi.
” Jadi torang (kami) datang ini, meminta agar bayar gaji kami dua bulan. Apalagi ini so mau masuk tiga bulan. Padahal sebelum terbayar dibawa tanggal 5, tapi sampai saat ini belum terbayar. Jadi torang mendesak ke Pemda Halbar lewat dinas untuk bayar torang pe gaji dua bulan hari ini, dari September -Oktober 2021,” ucapnya.
Selain itu, IRT bilang, yang jadi tuntutan petugas, ini adalah hak untuk kebutuhan hidup, namun kata dia ada kalimat dari pegawai dinas terkait dengan nada seakan menekan petugas kebersihan. Dimana seperti disampaikan oknum pegawai tersebut, dengan kalimat masi ada ratusan orang antri untuk siap bekerja di posisi ini (petugas kebersihan).
” Tadi ada dorong di pegawai dinas bilang, kalau tra terima panjar ini, ada 300 orang yang suda siap antri di balakan torang siap bekerja disini. Dorang bilang ke torang bagitu,” kata Ibu tersebut, mengutip penyampaian dari Pegawai Dinas LH pada mereka.
Sementara, Kadis Perkim dan LH Halbar Adrisal Hena jelaskan terkait kendala pembayaran gaji. Kata dia, tahapan pergeseran dokumen ke provinsi sehingga jadi kendala pembayaran gaji petugas tersebut. Karena tahapan pergeseran itu melalui dua tahapan verifikasi, dari Kabupaten setempat, dan Pemprov, setelah penetapan APBD Perubahan Pemkab Halbar.
” Jadi terkait dengan keterlambatan gaji ini, akibat dari nomklatur baru. Dari pegeseran itu harus di setujui dari kabupaten dan provinsi. Jadi kemarin dari kabupaten suda, dan itu juga suda bergeser ke Provinsi. Jadi kita sisa menunggu persetujuan dari provinsi,” ungkapnya.
Hal tersebut sampai saat ini, Pihak Dinas terkait suda upaya lakukan koordinasi ke Badan Keuangan Pemda Halbar, dengan respon menunggu verifikasi pergeseran dokumen dari kabupaten ke provinsi.
” Jadi saya suda koordinasi ke kepala keuangan kabupaten terkait pergeseran dokumen setelah perubahan ke provinsi, dan tahapan saat ini masi menunggu dari provinsi. Akhirnya, saya berkebijakaan sendiri untuk kasi panjar ke masing-masing petugas dan itu nilainya bervariasi, sesuai dengan besaran gaji mereka,” kata dia.
“Kebijakan kami kasi panjar itu, sebab kami dinas belum bisa memastikan kapan gaji mereka (petugas) akan dicairkan. Karena sejauh ini masi menunggu tahapan proses verivikasi dokumen dari propinsi,” sambung Adrisal.
Soal Pernyataan pegawai yang dinilai menekan ke Petugas kebersihan, Kadis sampaikan bahwa mungkin saja karena terbawa emosioanal sehingga ada kalimat seperti itu dari pegawai ke Petugas. (red)