Relasipublik.com-Jailolo: Salah satu calon Bupati Kabupaten Halmahera Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di RSU Chasan Boesoeri Ternate, mendapat tanggapan dari Jong Halmahera 1914.
Wakil Ketua Humas Jong Halmahera 1914, Rislan M. Djen dalam rilisnya, Sabtu,(22/9) mengungkapkan, ketidakpatuhan akan protokol kesehatan yang berlaku, disinyalir jadi sebab banyaknya calon kepala daerah terinfeksi Covid-19. Termasuk salah satu bakal calon Bupati Halmahera Barat.
“Lihat saja proses penjemputan calon kepala daerah pada saat membawa rekomendasi partai politik dari Jakarta. Konsolidasi dan arak-arakan ribuan massa untuk memamerkan sekaligus merayakan keberhasilan mendapat rekomendasi parpol, jadi satu fakta anomali di tengah upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkap Rislan.
Lanjut Rislan di sapa Elang, bahwa Satgas Covid-19 Halmahera Barat harus secepatnya melakukan tracking untuk mengantisipasi potensi massifnya penularan.
“Satgas Covid-19 ini seperti tidak ada kerjaan saja, dianggarkan 53 miliar, namun adem- adem saja saat menyaksikan masyarakat abai dalam menerapkan physical distancing.”
“Sekalipun maklumat Kapolri telah di cabut, kampanye akan bahaya penularan dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan tak boleh berhenti,” ujar Elang.
Elang bilang, Masyarakat butuh nutrisi informasi, terlebih di momen Pemilukada ini yang akrab dengan konsolidasi massa.
“Untuk itu, satgas Covid-19 harus dapat berkoordinasi dengan setiap bakal calon, agar dalam kegiatan kampanye, semua dapat menahan diri untuk tidak mengumpulkan banyak orang dan pentingnya diterapkan protokol kesehatan,” tegasnya
Jong Halmahera, melalui Elang, bahwa selain Satgas Covid-19, keempat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat adalah pelopor kesehatan sekaligus sebagai orang-orang yang sadar dan peduli akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam beraktifitas.
