Relasipublik.com|Jailolo: Proyek pembangunan puskesmas Kedi, Kecamatan Loloda, Halmahera Barat dibangun melalui sumber anggaran DAK 2020 dapat sorotan dari DPRD Halbar.
Hal ini, dinilai anggota DPRD Halbar dari progres keterlambatan pekerjaan dan konstruksi pada bangunan puskesmas.
Ibnu Saud Dano Kadim selaku anggota DPRD Halbar (Komisi 3) katakan bahwa sesuai dalam kontrak kerja, pekerjaan dimulai pada bulan September 2020 lalu, dananya bersumber langsung dari Dana Alokasi Kusus (DAK), namun saat ini progresnya baru sampai 50 persen.
“Kurang lebi suda 6 bulan dikerjakan, tapi progres fisik baru 50 persen, pekerjaan terlihat sangat lambat,”kata Ibnu, saat usai meninjau lokasi pembangunan Puskesmas Kedi, di Loloda, Jumat (19/03).
Selain keterlambatan pekerjaan, lanjut Ibnu, dari sisi konstruksi pekerjaan bangunan puskesmas Kedi, Loloda itu juga harus dilihat kualitasnya.
“Konstruksi bangunan dari sisi kualistasnya akan berdampak ke umur bangunan, nanti sangat membahayakan, jadi harus ada tim teknis yang menilai kualitas bangunan tersebut, seperti terlihat ada yang suda retak dan patah,”jelasnya.
Sesuai termuat dalam kontrak kerja, Anggota DPRD Fraksi Demokrat ini ungkapkan, bahwa mulainya pekerjaan bangunan puskesmas kedi di Loloda tersebut, dengan waktu kerja selama 210 hari, dimulai dari bulan September 2020.
“Kontraktor tidak serius bekerja, ada indikasi cedra janji sesuai kita lihat dilapangan, dan adapun nomor kontrak tidak dicantumkan dalam papan nama proyek tersebut,”ujarnya.
Ibnu menegaskan pada pihak PPK harus menangani serius, karena keterlambatan pekerjaan yang berjalan seperti ini akan berpengaruh pada penyerapan anggaran.
“PPK dinas kesehatan harus serius menangani maslah ini, karena kasus keterlambatan seperti ini sering terjadi dan sangat berpengaruh terhadap penyerapan anggaran,”tuturnya.
Terpisah melalui via WahatsApp, pihak PPK Dinkes Halbar Aswir Harun jelaskan terkait keterlambatan pekerjaan puskesmas kedi itu karena faktor cuaca, dan ada perpanjangan waktu pekerjaan yang suda disepakati.
“Memang cuaca menjadi kendala dalam pembangunan puskesmas, karena material itu di ambil di luar wilayah Kedi sehingga mobilisasinnya agak kesulitan apalgi berhubung cuaca Laut yang tidak bersahabat dan sering turun hujan bila mobilisasinnya lewat darat,” katanya.
“Untuk kelanjutan waktu pembangunan Puskesmas kedi, Dinkes Halbar telah memberikan kesempatan waktu pekerjaan dilanjutkan dengan adendum, sesuai dengan surat permohonan perpanjangan kontrak dari pihak ke tiga,” sambung Aswar. (red)