Jailolo: Pengoperasian pelayaran Ferry Rute Sidangoli-Ternate, di Provinsi Maluku Utara (Malut) dinilai belum maksimal operasi berlayar. Ketidak maksimalnya operasi Kapal Ferry tersebut sehingga Aliansi Solidaritas Masyarkat (ASM) Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel) gelar unjuk rasa, Kamis (02/03).
Unjuk rasa yang berlangsung di Pelabuhan Feri Sidangoli, Jalsel itu. Massa aksi dengan tuntutan mendesak ke PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Ferry Persero cabang Ternate maksimalkan operasi pelayaran Rute Sidangoli-Ternate.
Koordinator Mass Aksi Febryanto Pakaya melalui rilisnya mengatakan, sejauh ini PT ASDP Ferry (Persero) Cabang Ternate abaikan operasi pelayaran Sidangoli-Bastiong yang berakibat pada kurang maksimalnya pelayanan pelayaran.
“PT ASDP indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate telah sengaja untuk tidak mau memaksimalkan pengoperasian di pelabuhan Ferry Sidangoli secara efektif, efesien dan professional,” Jelas Kordinator Massa Aksi.
” Sehingga pelayanan pelabuhan sidangoli menjadi tidak lancar dan mobilitas pelabuhan akan terus menurun,” sambung dia.
Febriyanto dalam rilisnya juga dengan pendapat, SPT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate seakan sengaja abaikan ketentuan jadwal pengoperasian Kapal Ferry yang sudah di tetapkan Balai Pengelola Transportasi Darat atau BPTD pada Wilayah XXIV, Provinsi Malut.
” Kami, masa aksi mengutuk keras atas cara dan perlakuan pada pelayanan Seperti ini,” tegasnya.
Dalam aksi itu juga, Massa Aksi melalui Korlap meminta ke Pihak PT ASDP Persero Ternate dapat mendengar dan mengakomodir tuntutan pada tiga poin tersebut.
Adapun Tuntutan sebagai berikut:
1. Melakukan Penambahan Trip untuk lintasan komersil Sidangoli-Bastiong PP menjadi 4 kali
2. Konsisten Terhadap Waktu Tiba-berangkat kapal di Pelabuhan.
3. Ganti KM KERAPU dengan Kapal Ferry yang memiliki kapasitas dan fasilitas yang lebih memadai sebagaimana standar mutu pelayanan minimum. (*)