Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPariwaraTerbaru

Angka “Stunting” di Halmahera Barat Naik 18,9 Persen

579
×

Angka “Stunting” di Halmahera Barat Naik 18,9 Persen

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com|Jailolo: Angka stunting atau gagal tumbuh anak di Kabupaten Halmahera Barat terus mengalami peningkatan 18, 9 persen, ini sesuai data hasil rekapan e-PPBGM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Diketahui bahwa faktor menyebab tingginya angka stunting antara lain adalah pola asuh dan literasi gizi.

Kepala Seksi KIA dan Gizi Dinkes Halbar Jasmawaty ketika ditemui diruang kerja, Selasa (16/03) mejelaskan pihak Dinkes sudah melakukan sosialisasi polah asuh dan pemberian kapsul laduni pada orang tuanya.Untuk pencegahan stunting ini, Dinkes juga sudah bekerjasama dengan pihak Universitas Airlangga.

“Di tahun 2020 kemari kita sudah distribusi kapsul laduni sebanyak 1000 botol, melalui puskesmas dan berikan ke sasarannya ke Ibu Nifas, Ibu Hamil dan Calon pengantin,”ungkapnya.

“Nanti kita lihat perkembangannya di 2021 ini, apakah ada efek perubahan atau tidak saat lakukan pemberian kapsul laduni pada mereka tahun lalu,”sambung Jasmawaty.

Untuk memanilisir angka stunting di Halbar, Jasmawaty berpendapat bahwa pihak Dinas terkait harus mengambil langkah sebelum balita itu dilahirkan, (masih dalam kandungan) sudah harus intervensi agar pencegahan benar-benar efektif.

“Kalau pencegahannya baru dilakukan stelah balita lahir dan cuman tiga bulan penanganannya, itu tidak memberikan dampak sedikitpun. Jadi penanganannya harus dari mulai pembuahan sampai balita berusia dua tahun,”jelasnya.

Sesuai data angka Stunting balita, kata Dia, bahwa halbar mengalami kenaikan hingga 600 anak atau balita. Presentasi stunting 2020 menjadi 1.616 atau 18,9 persen, dari jumlah sebelumnyatahun 2019 dengan jumlah 1.016 atau dibawah 18,0 persen.

“Melihat tingginya angka kenaikan stunting, prinsipnya kami dinkes terus berupaya serius untuk lakukan langkah – langkah pencegahan angka stunting di Halbar,”ujarnya.

Jasmawaty katakan, naiknya stunting balita tentu menjadi perhatian serius untuk penanganan pencegahan. Menurut Dia, jika hal ini hanya dilakukan Dinas terkait, tentu itu tidak sepenuhnya akan berhasil.

“Untuk itu saya berharap lintas sektor juga turut melibatkan diri melakukan langkah – langkah pencegahan angka stunting pada balita,”pintanya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *