Jailolo: Warga di Kecamatan Loloda Tengah (Loteng) Halmahera Barat (Halbar) merasa resah dengan pengeboman Ikan pada areal laut Pulau Diti di depan Desa Baja, Loteng dari Orang Tidak Dikenal.
Warga setempat meminta, Perhatian dari Pemda Halbar serta dari pihak kepolisian. Sehingga pengeboman ikan tidak terulang lagi. Informasi ini, disampaikan oleh Haeruman, warga Desa Baja, melalui Via WhatsApp, Kamis (07/12).
Haeruman menceritakan, Nelayan yang melakukan pengeboman Ikan di laut Pulau Diti dengan menggunakan bodi Viber lebih dari satu bodi, 1 bodi bagian Pengeboman dan 1 Bodi bagian menyelam, pungut.
” Ada beberapa parahu Bodi viber sering kali Bom Ikan di perairan Loloda Lebih khusunya Loloda Tengah, dalam melancarkan hal tersebut Dong (nelayan) selalu bergerak mengunakan lebih dari satu Bodi dengan Metode, bodi 1 Abis bom bajalang dan Bodi yang satu datang ambel hasil langsung bajalang,” Jelasnya.
Pengeboman Ikan yang dilakukan Nelayan ini, Haeruma bilang, diketahui warga namun tidak dapat dicegah karena kecepatan Mesin dari Bodi warga tidak seimbang dibandingkan dengan kecepatan mesin bodi dari Pelaku Pengeboman.
” Dorang pe kecepatan mesin lebih laju, dari Bodi warga yang ada di desa. Makanya warga susah cegat Nelayan tangkap ikan menggunakan Bom,” kata Haeruma.
Pemuda asal Loteng ini menjelaskan, dampak buruk Pengeboman ikan, membuat telur dan benih ikan mati. Serta Terumbu karang akan hancur.
” Dampak dari bom ikan tentu dapat merusak terumbu karang, merusak habitat dan ekosistem laut, ikan-ikan kecil mati dana akan berdampak mengurangi populasi ikan. Dan juga akan dapat berdampak pada nelayan lokal setempat,” tutur dia.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar pihak Pemerintah daerah maupun pihak kepolisian untuk menghentikan aksi pengrusakan biota laut di wilayah tersebut oleh nelayan.
“Kalau aksi bom ikan yang melanggar aturan ini dibiarkan terus oleh pihak berwajib, maka akan semakin banyak dampak kerusakan yang ditimbulkan di laut kami, loteng,” tandas Pemudah Loteng. (*)