Jailolo: Angka Kasus Stunting di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menjadi perhatian serius pemkab melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB. Dari kasus angka stunting 23,1 persen, diharapkan turun menjadi 14 persen di Tahun 2024.
Target 14 persen merupakan target Nasional, yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, demi tercapainya generasi Indonesia emas di Tahun 2045 mendatang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kabupaten Halmahera Barat, Rosfintje Kalengit menjelaskan, target tersebut akan terus digenjot Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Halbar bersama instansi lainnya untuk mencapai penurunan angka kasus tersebut pada tahun 2024.
Saat ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, melaksanakan Audit Stunting untuk melihat sejauh mana Kasus Stunting di Halbar yang harus ditangani. Baik intervensi secara spesifik maupun intervensi secara sensitive yang penanganannya nanti dilakukan secara bersama dengan instansi pengampu stunting lainnya.
Sambung Rosfintje, DPPKB melakukan kegiatan “Audit Stunting Tahap I” tahun 2023 Kegiatan ini berlangsung di Aula lantai dua Kantor Malaria Center Halbar, Kamis (03/08).
” Kegiatan Audit Kasus Stunting ini adalah kegiatan untuk me lihat masalah atau penyebab stunting yang ada di 20 Desa-yang menjadi menjadi desa lokus di Halbar,” jelas Rosfintje.
Rosfintje juga bilang, dari hasil pengumpulan data masalah tersebut , maka selanjutnya akan dilihat faktor atau penyebabnya terjadi stunting. Hal tersebut guna dapat menjawab program “Halbar Sehat” dari Pemkab Halbar.
” Bila dalam Audit Kasus Stunting ini ditemukan, Ada ibu Hamil yang bermasalah, mama akan di konsultasikan dengan dokter Ahli Kandungan, bila ditemukan Ada Balita dengan masalah Gizi, maupun masalah Kesehatan lainnya,” ucapnya.
” Maka akan dikonsultasikan dengan Dokter spesialis Anak, semua masalah akan di konsultasikan dengan Tim Pakar, Dari pengumpulan masalah di desa oleh TPK bila ditemukan masalah yang Beth ibu ham dengan sanitasi, Perumahan, jamban, maupun air bersih mama akan dilakukan desiminasi bersama OPD pengampuh, untuk mengintervensi sesuai Tupoksi masing masing OPD,” sambung mantan Kadinkes Halbar itu.
Mantan Kadinkes Halbar dikesempatan itu juga, menguraikan angka kasus stunting dari tahun 2022-2023 di kabupaten Halbar yang turun 6,9 persen. Dari 30 persen (2021) menjadi 23,1 persen di tahun 2023.
” Dari data kasus stunting saat ini 23,1 persen. Dan ditargetkan pada tahun 2024, jumlah kasus itu turun menjadi 14 persen, Target tersebut menjadi target Nasional guna melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045,” tandas Rosfintje. (*)