Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahOpiniTerbaru

Menuju Revolusi Industri 4.0, Sebuah “Peluang” Atau “Tantangan”?.

235
×

Menuju Revolusi Industri 4.0, Sebuah “Peluang” Atau “Tantangan”?.

Sebarkan artikel ini

Irfan Ilyas

(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta)

Relasipublik.com- Atmosfir perubahan hubungan antara manusia mengalami perubahan yang cukup cepat dengan hadirnya perkembangan teknologi. Perubahan dari sentuhan kulit ‘Face To Face’ menuju kepada sentuhan layar Screen To Screen, relasi virtual dengan berbagai macam window dressing yang dijalankan secara otomatis dan robotik.

Fase perubahan yang kemudian dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, sebuah fase yang secara umum tentang otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi pabrik, robotic dan artificial intellegence.

Teknologi yang berkembang begitu cepat turut mempengaruhi kehidupan manusia di segala aspek. Atmosfir yang meniscayakan adanya perubahan mindset, cara kerja dan pola membangun hubungan yang harmonis antar kelompok masyarakat maupun organisasi.

Berdasarkan laporan The Future Of Jobs Report, World Economic Forum, terdapat lima keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) pada era Revolusi Industri 4.0, dalam rentang waktu 2015-2020. Keterampilan tersebut jika di urutkan yaitu Complex problem solving, Social skill, Proces skill, System skill dan Cognitive abilities skill.

Setelah tahun 2020 di perkirakan kemampuan kognitif cognitive abilities skill yakni kemampuan mengkonstruksi proses berpikir termasuk mengingat, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan akan menjadi keterampilan yang paling dibutuhkan. Tentu terjadi pergeseran dan selanjutnya di ikuti system skills serta keterampilan lainnya.

Ketika terjadi pergeseran cognitive abilities skill dari posisi kelima menjadi pertama setelah tahun 2020, tentu semakin menarik serta tantangan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) mengarungi era revolusi industri 4.0 tersebut. Hal ini menunjukan bahwa, untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan cognitive abilities skill yang fleksibel, logika berpikir yang baik, sensitif terhadap masalah serta kemampuan lainnya.

Memasuki era revolusi industri 4.0 memaksa manusia memasuki dua dunia, yaitu dunia rill dan dunia Virtual Internet Of Things yang merupakan ruh pada era tersebut seakan mengkondisikan manusia secara personal dan komunal sangat bergantung pada dunia virtual yang mana semakin hari semakin complicated dan smart.

Demikian jika tidak menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas (smart) menghadapi era revolusi industri 4.0, maka bisa jadi akan menjadi korban pelengkap penderita.

Pertanyaannya apakah kita mulai saat ini akan menjadi pelaku Sumber daya manusia era revolusi industri 4.0 yang cerdas atau menjadi korban pelengkap penderita?.

Jika pilihannya tetap sebagai korban kemungkinan yang terjadi, kita yang rill sekarang ini bukan lagi memasuki dunia virtual melainkan akan menjadi “Ghoib” di karenakan eksistensi kita sirna dengan sendirinya serta hilang dari peradaban dunia.Wallahuwallam Bissawab . . !!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *