Relasipublik.com|Jailolo: Pemda Halmahera Barat (Halbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan berupaya mendorong kesejahteraan guru pengajar yang ada di Daerah terpencil, melalu tunjangan Guru Dacil.
Pasalnya Dinas Pendidikan Melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Yulince Tully, Selasa (09/11) sampaikan bahwa melalui tunjangan Guru Dacil tersebut untuk dapat meningkatkan kesejahteraan guru, guna mendorong efesiensi, efektifitas kerja yang berinovatif.
Menurut Yulince, sesuai Permendikbud nomor 14 tahun 2021 ada wilayah khusus yang di prioritaskan untuk memperoleh tunjangan Guru Dacil tersebut. Maka sebagian besar wilayah di Halbar akan terakomodir dan layak didapatkan.
“Permendikbud nomor 14 tahun 2021 itu terkait dengan penetapan wilayah khusus untuk kebijakan pendidikan nasional. Dan Daerah juga memiliki wewenang didalamnya, sehingga wilayah yang tidak masuk dalam Permendikbud 160 bisa kita masukkan lewat SK Bupati. Ini juga sudah direspon positif oleh Bupati James,” kata dia.
“Jadi mungkin seperti Kecamatan loloda yang tahun ini sekitar 6 Desa yang belum terakomodir, kita berupaya tahun 2022 harus dapat. Sebab di Loloda itu memilik akses yang sama,” sambungnya.
Sambung Yulince, Bupati dan Wakil Bupati James Uang dan Djufri Muhamad terus berupaya untuk menyelamatkan para guru di wilayah terpencil. Hal tersebut guna mendorong efisiensi dan efektivitas kerja guru-guru.
” Jadi selain Loloda dan Loteng menjdi prioritas, adapun di kecamatan lain juga menjadi prioritas sesuai letak geografis tersebut, seperti tenaga pengajar di Desa Guaerai, Kecamatan Jailolo, dan desa-desa yang lain,” ujar Eni sapaan akrabnya.
Eni juga menjabarkan, bagi guru yang mendapat tunjangan guru Dacil, selain mengajar di daerah terpencil, adapun strata pendidikan guru juga dilihat. Hal ini menjadi persyaratan penting.
” Syarat penerima tunjangan Guru Dacil harus memiliki Nomor Unik Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidikan, dan salah satu syarat juga guru sudah S1. Walaupun masih berstatus honorer namun S1 dia layak dapat. Maka diharapkan bagi guru-guru pengajar Masi D2 agar lanjutkan S1,” cetusnya..
“Upya ini untuk membantu meringankan beban Daerah untuk mensejahterakan guru, baik yang PNS maupun non PNS. Apalagi di halbar ini banyak yang non PNS,” lanjut Eni.
Selain Tunjangan Dacil, Disdikbud Halbar juga fokus peningkatan mutu kepada guru penerima tunjangan Dacil yang berbasis IT. Melalui pelatihan-pelatiahan.
” Hal ini untuk mendorong mutu guru yang sama, baik di kota maupun di daerah terpencil yang ada di halbar. Saat ini masi dalam tahapan perencanaan, dan akan kami tindak lanjut ke Kementrian untuk konsultasi,” ujarnya.
Ia juga meminta ke Pemerintah Desa agar mensinkronkan data dengan Kemendes maupun Kemendikbud, sehingga desa berada di wilayah terpecil bisa terakomodir. Sebab data indeks Desa membangun juga ada di Kemendikbud.
Sementar, Kadis Pendidkan dan Kebudayaan Halbar, Harun Kasim sampaikan selain dari kecamatan lain di Halbar, bahwa kecamatan Loloda dan Loloda tengah secara total ditetapkan dinas Pendidikan melallui SK bupati sebagai daerah sangat terpencil.
” Jadi SK yang suda disediakan dari Bupati ini, nanti akan Kami dinas Pendidikan bawa ke Jakarta untuk sampaikan secara langsung ke Kemendikbud maupun Kemendes sehingga tahun 2022 itu sudah muncul,” harapnya.
” Selain itu juga, kami suda usulkan angaran tambahan ke DPRD Halbar khusunya anggaran tambahan bagi guru mengajar di Loloda dan Loteng. Semoga DPRD Mengiyakan. Jadi Loloda dan Loloda tengah jadi perhatian pertama,” tandas Harun. (red)