Relasipublik.com|Jailolo: Tahun 2021, angka kasus Stunting di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Masi menjadi perhatian serius Pemda Halbar. Ratusan Kasus stunting anak tersebut disebabkan karena kurangnya asupan gizi sehingga berakibat pada gangguan pertumbuhan anak.
Sesuai Data pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Barat, periode Januari-Juli tahun 2021. Dalam data kasus stuntung secara keseluruhan berjumlah 746 Kasus, yang tersebar di 8 Kecamatan.
Dalam data tersebut, lebi dominan kasus tersebut berada di Kecamatan Tabaru (Puskesmas Duono) yang berjumlah 172 Kasus, berada diatas kecamatan lain.
Dari 746 kasus stunting di Halbar ini, akumulasi dari jumlah data pada masing -masing puskesmas yang tersebar di 8 (delapan) Kecamatan, di Puskesmas Jailolo jumlah kasus sebanyak 106, Puskesmas Jailolo Kota 63, Puskesmas Sidangoli di Jailolo Selatan 161, Jailolo Timur 3, Kecamtana Sahu di Puskesmas Balisoan 9, dan Sahu 29.
Untuk Sahu Timur, di Puskesmas Golago 16 dan Puskesmas Akelamo 6 kasus. Untuk Puskesmas Kecamatan Ibu 86 Kasus, untuk Kecamatan Ibu Selatan di Puskesmas Baru 38 dan Talaga 38 kasus, Puskesmas Duono Kecamatan Tabaru 172 kasus, dan di Kecamatan Loloda 22 kasus Stunting.
Kadis Kesehatan Halbar Novel Heins Sakalati, selaku mantan Kapus Duono di kecamatan Tabaru saat dikonfimasi Selasa (19/10), terkait langkah antisipasi mencegah kasus stunting tersebut, Kadis kesehatan Halbar tidak berada diruang kerjanya. (red)