Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPariwisataTerbaru

Tiba di Halbar, Staf Ahli Kemenparekraf Disambut Dengan Tarian Kuliner 7 Suku

133
×

Tiba di Halbar, Staf Ahli Kemenparekraf Disambut Dengan Tarian Kuliner 7 Suku

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com|Jailolo: Hari ketiga Festival Teluk Jailolo (FTJ) dengan pertunjukan Tarian Kuliner 7 suku Halmahera Barat, dengan berbagai kegiatan mulai dari permainan tradisional anak-anak, pertunjukan kuliner dan Seni Tarian.

Kegiatan ini, dilakukan di lokasi Wisata manggrove di Desa Gamtala, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, dan disaksikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf RI, Josua Puji Mulia Simanjuntak bersama Stafnya, saat tiba di Halbar sore tadi.

Diketahui bahwa, wisata desa Gamtala adalah Wisata memiliki daya tarik dengan adanya tumbuhan hutan mangrove, maka dari itu Staf Ahli Kemenparekraf saat tiba di lokasi acara, dilangsungkan dengan penanaman pohon manggrove di lokasi Wisata bersama Pemda Halbar. Usai dari penanaman manggrove, rombongan langsung menuju panggung utama untuk saksikan pertunjukan seni kolaborasi.

Sebelum pertunjukan tarian 7 suku Halbar, peserta tarian berkolaborasi bersama anak-anak dan melakukan pertunjukan permainan tradisional di era 90-an, dengan bertujuan untuk melestarikan dan mengangkat kembali Nilai Budaya permainan tradisional Maluku Utara, khususnya di Halbar yang selama ini terlupakan karena dengan perkembangan tekhnologi hingga mengarah kepada Permainan Modern (online).

Sehingga permainan tradisional jarang lagi dijumpai di kalangan anak-anak saat-saat ini. Ditambah dengan pertunjukan tetater, yang menceritakan soal melestarian hutan mangroveoleh generasi muda. Di kurip  penyampaian peserta, bahwa hutan manggrove memiliki banyak Fugsi mulai dari sumber pangan dan manfaat bagi ekosistem maupun mahluk hidup lainnya.

Usai dari kolaborasi itu, pertunjukan tarian mulai dari masing-masing grub tampil, mewakili suku masing- masing. mulai dari tarian Cakalele (Suku Tabaru) Permainan Dodengo (Talaga, Ibu), Tari Sara Dabi-Dabi (Suku Sahu), Tari Salai Jin (Suku Jailolo), Tari Hena Se Bido, pembacaan Puisi ditambah dengan menyanyikan Lagu Negeriku.

Sambil menyaksikan tarian 7 suku, Staf Ahli Kemenparekraf RI Josua Puji Mulia Simanjuntak bersama staf, didampingi ketua PPK Halbar bersama wakilnya dan jajaran dari Pemkab Halbar sambil menyajikan dan nikmati hidangan kuliner yang suda disajikan.

Josua Puji Mulia Simanjuntak usai dari kegiatan tersebut, Ia berikan apresiasi setelah menyaksikan tampilan tarian, dan menyajikan hidangan khas Halbar yang masi ada sampai saat ini.

” Ini sangat luar biasa ya, karena ini menggabungkan atau kolaborsi, karena tidak hanya kuliner tapi dari sen pertunjukan musik tarian juga maupun permainan. Ini merupakan satu terobosan untuk mempresevasi (menjaga) budaya, sejak suda ada dengan ratusan tahun,” ungkap Josua, kepada wartawan.

Joshua juga bilang, selain dari seni tarian, kuliner dan pertujukan lainnya, Ia juga bangga atas keterlibatan generasi muda halbar yang ikut dalam mempreservasi Budaya.

” Saya juga senang karena ada  keterlibatan generasi muda yang turut menjaga budaya, karena yang saya saksikan penarinya anak-anak muda semua,” ujarnya.

” Jadi kalau dipelajari pertunjukan tadi, sebenarnya ini untuk persiapan masa depan kita, karena kita dapat mengembangkan, tapi tetap mengakar pada budaya lokal yang ada disini,” sambung Joshua.

Joshua berharap, selain dari generasi muda menjaga budaya, maka generasi muda juga harus berkreasi dimana harus ada kreasi, untuk ciptakan kreasi. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *