Relasipublik.com- Jailolo: Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Halmahera Barat, M. Rizal Ismail meninjau lokasi produksi komuditi (kopra putih) berada di Desa Akediri, Jailolo, Halmahera Barat.
Pengembangan produksi komuditi petani yang juga sala satu kebijakan yang suda dilakukan Pemerintah Halbar bersinergi dengan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pertanian Maluku Utara dengan program (Gerakan Maluku Utara Menanam, dan Program Gerakan Oreintasi Mengekspor Untuk Rayat Sejahtera) untuk meningkatkan pendapatan petani.
”Bagaimana untuk mensejahterakan petani, maka langkah yang harus kita lakukan adalah mendorong komuditi pertanian agar dapat meningkatan kesejahteraan petani,”tutur M. Rizal Ismail, Senin (10/11).
Dalam mendorong pendapatan pertanian melalui pengelolaan komuditi tersebut, menurut M. Rizal, bahwa pengusaha harus dilibatkan untuk gunakan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menyediakan fasilitas alat produksi pengelolaan.
“Kami harap kedepan pengusaha bisa memanfaatkan dana KUR Ofttaker, dengan pola baru seperti pengusaha bisa ambil KUR dengan jumlah sebesar 2 miliar untuk bangun kerjasama dengan petani.”
“Sehingga sektor ril bergerak, kegiatan pertanian produktif, hilirisasi juga bisa bergerak. Agar kelapa bukan hanya jadi kopra saja, tapi bisa diolah menjadi VCO maupun yang lain,”harap Rizal.
Lanjut Dia, karena pengembangan sektor pengelolaan comuditi pertanian itu tidak akan bjsa jika hanya didorong melalui APBD dan APBN, tapi harus manfaatkan melalui dana KUR.
“Karena saat ini anggaran KUR di Malut itu sebesar Rp 1 triliun, tapi yang terserap dimalut cuma sebesar 25 miliar per tahun,”pungkas M. Rizal.(red)
