Relasipublik.com- Jailolo: Perencanaan Pengembangan Dermaga, Pelabuhan (Kontainer) Matui dan Pelabuhan Jailolo, Halmahera Barat akan diperluas, sambil menanti Dokumen Perencanaan.
Setelah Pemda melalui Dinas lingkungan hidup lakukan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Ligkungan (UPL) dan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Jemmy Tuhumury, Kesyahbandaran UPP Jailolo, Jumat (23/10) kepada wartawan, sementara ini Kesabandaran Jailolo, Halmahera Barat, masi melakukan perencanaan Dokumen teknis terhadap rencana perluasan 2 Dermaga tersebut.
“Untuk pengembangan Dermaga, baik Dermaga Jailolo dan Matui akan dikembangkan. Dan saat ini dua kajian akademis, dimana terkait dokumen teknis Amdal dan Detail Engineering Design/ detail gambar kerja atau (DED), suda dieprsipakan,”jelas Jemmy.
Sambung Dia, Bukan hanya Dermaga, tapi adapun rencana perluasan tempat penimbunan untuk parkiran Kontainer di pelabuhan Matui.
“Proses pekerjaan Dokumen UPL dan UKL, itu suda dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Halbar. Dokumen tersebut nanti kami usulkan atau masukan melalui Dirjen Kementrian Perhubungan, direalisasi melalui sumber anggaran DIPA.”
“Untuk usulan ke Matui 200 meter , Jailolo 100 meter. Dan keputusan relasisasinya besarannya tergantung dari pusat. Berapa luas yang akan di relasisasi oleh Kemnetrian di dua pelabuhan tersebut,” tuturnya.
Terkaita Permintaan Reklamasi tempat parkiran Kontainer, Kata Jemmy, karena dianggap tidak akan terjadi penumpukan Kontainer, sebab pihak Sabandar tidak menyangka bahwa kapal Tol Laut akan hadir ke Halbar.
“Permintaan reklamasi sekitar 65 meter, itu rencana penimbunan parkiran Kontainer, karena Kami tidak pernah bermimpi bahwa Visi/ Misi Tol Laut akan berjalan di Halbar. Tapi saat ini terjawab, akhirnya tempat parkiran Mobil juga suda dipakai sebagai prkiran Kontainer,”ucapnya.
Tambah Jemmy, bahwa sesuai informasi dari Kementrian pada Bulan Desember 2020 nanti, ada pengadaan firklift dengan kapasitas 28 ton dan Mobil tronton dari kementrian ke pelabuhan Kontainer Matui.
“Biasa disini kalau pemuatan barang ke kontener, kapal tol laut masuk baru pake dorng pe alat muat ke kontener, sehingga lambat pemuatan, dan peningkatan ekspor komuditi terbatas, karena kapal Tol Laut parkir dipelbuhan cuma selama dua hari.”
“Jika dari kementrian lakukan pengadaan alat Darat untuk di pelabuhan Matui nanti, dipastikan peningkatan volume pengiriman komuditi keluar akan alami peningkatan, bukan sebatas 40- 50 Kontainer seperti saat ini, tapi bisa mencapai 100 lebi jumlah kontainer bermuatan komuditi yang akan dibawa keluar,”pungkasnya.(red)
