Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKota TernatePariwaraTerbaru

Irfandi Mustafa Menilai Organisasi ‘Makayoa’ Tidak Punya Kontribusi

323
×

Irfandi Mustafa Menilai Organisasi ‘Makayoa’ Tidak Punya Kontribusi

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com| Ternate: Organisasi paguyuban Makian-Kayoa (Makayoa) saat ini telah kembali bangun dari tidur, karena suda selama bertahun-tahun telah mati suri.

Hal ini dinilai sala satu Mahsiswa Paska Sarjana Unkhair Ternate, Irfandi Mustafa melalui rilisnya, Minggu (12/09). Irfandi menilai bahwa organisasi panguyuban in muncul saat ada kepentingan kelompok dan politik, dan tidak ada kontribusi untuk masyarkat.

” Organisasi semacam ini hanya timbul pada saat momentum politik di Halmahera Selatan (Halsel), dan kepentingan kelompok,” tutur Irfandi.

Irfandi juga bilang, selama organisasi panguyuban ini didirikan, sampi saat kni tidak ada progres dan kontribusi untuk masyarakat di Makayoa, Halsel.

” Lihat saja sekarang ini yang menjadi perbincangan mau di buat musyawarah Ikatan Keluarga Besar Makayoa (IKB-Makayoa). Sudah tidak malu saat berorganisasi seperti itu?,” Ujarnya dengan nada tanya.

Selaku putera asli Makian, dia sangat prihatin organisasi seperti ini, padahal didalam organisasi tersebut terdapat orang-orang hebat.

“Katakanlah begitu, tetapi tidak ada maenstream dan progres terhadap organisasi tersebut, mereka jadikan organisasi ini sebagai kepentingan sesaat,” katanya.

” Saya berhrap tidak terjadi lagi di Halmahera selatan khusunya, Makayoa, karena salah satu ajaran yang tidak terpuji yang di contohkan oleh senior-senior,” lanjut Irfandi.

Lelaki Alumni S1 Unkhair Ternate ini katakan bahwa, terbentuknya organisasi pasti ada Pleaning dan kerja-kerja nyata untuk kepentingan masyarkat. Agar organisasi terlihat ada karya dan berkontribusi untuk masyarakat yang ada di Makayoa.

” Tetapi kalau dinamika organisasi sampai sekarang ini, masi hanya pada sebatas musyawarah pelantikan, sekian lama lalu buat musyawarah dan pelantikan lagi, karena terlihat tidak dapat jalankan organiasi secara aktif,” cetus lelak kelahiran Pulau Makian ini.

” Kalian tidak malu?. Kita harus malu pada dirisendiri dan masyarakat kita yang ada di tanah Makayao. Jangan kita bawa nama wilayah lalu kontribusi hanya ada pda sebatas ruang isu semata, “tandas Irfandi. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *