Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Halmahera BaratPeristiwaTerbaru

Demi Air Bersih Warga Harus Bagadang, Fikas: Pemda Halbar Seakan Abaikan

129
×

Demi Air Bersih Warga Harus Bagadang, Fikas: Pemda Halbar Seakan Abaikan

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com|Jailolo: Kebutuhan Air Bersih sala satunya hal utama dalam kebutuhan hidup Manusia. Namun sejauh ini, warga di Desa Tuada, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat (Halbar) Masi butuh perhatian dari pemerintah terkait pelayanan.

Padahal, jaringan air bersih yang bersumber langsung dari PDAM Pemda Halbar ini sudah dibangun pada kisaran tahun 2019, dengan sumber anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), tapi saat ini seakan tak berfungsi.

Sala satu IRT warga Desa Tuada katakan bahwa warga hanya menanti air mengalir saat larut malam, pukul 01 malam, untuk mendapat air bersih yang sumbrnya dari PDAM, namun itu tak terjadi di setiap malam dan dengan waktu yang terbatas.

” Torang disini tunggu air mengalir itu ditengah malam saja, itu baru Torang (kami) tampung air, jadi harus bagadang. Itupun Air mengalir tara sampe 3 jam, baru mengalir seminggu mungkin hanya dua sampe 3 kali. Baru ini terjadi so lama,” keluh Yati, selaku IRT Desa Tuada, Senin (11/10).

Sementara, Ketua Karang Taruna Desa Tuada, Zulfikar Iksan jelaskan kebutuhan air bersih seharunya menjadi perhatian serius Pemda, seperti keluh kesah yang terjadi oleh warga Desa Tuada.

Sambung dia, karena kebutuhan air itu dibutuhkan dalam setiap waktu oleh warga, diharapkan persoalan seperti ini suda seharunya menjadi perhatian serius Pemda setempat.

” Jaringan pembangunan Air bersih suda ada di desa kami, tapi warga masi keluhan terhadap air bersih, karena tampung air diwaktu larut malam. Kami nilai manfaat tujuan dari pembangunan jaringan air bersih di Desa Tuada yang sudah dibangun bertahun- tahun ini, apa manfaatnya?. Sehingga terlihat tak berfungsi,” kata Fikas, sapaan akrabnya.

” Kami harap keluhan warga ini menjadi perhatian serius oleh Pemda dengan slogan diahi/benahi ini. Karena keluhan warga Desa Tuada soal air bersih bukan baru pertama kali, tapi sudah dikeluhkan berulang kali, tetapi terlihat Pemda setempat seakan abaikan,” tandasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *